5 Cara Membesarkan Anak Dalam Dua Bahasa

Berbagi :


1. Jangan bicara dengan bahasa bayi

satu tahun pertama dalam hidupnya adalah masa terpenting untuk membangun pondasi bahasa. Bayi memproses struktur dan arti bahasa jauh sebelum mereka mulai belajar bicara. Jadi silakan timpali celotehan bayi Anda dengan kata-kata dan obrolan betulan. Meski bayi Anda belum bisa memahami arti kata-kata tersebut, bagian otaknya yang mengatur kemampuan bicara dan bahasa sudah terstimulasi saat kita berbicara padanya. Makin banyak bahasa yang mereka dengar, makin berkembang bagian otak tersebut.Anak-anak yang terpapar pada dua bahasa sejak lahir akan lebih mudah menguasai dua bahasa tersebut dengan fasih. Namun, jika pengenalan pada bahasa asing ini baru dimulai sejak bayi berusia 6 bulan, ia akan sedikit lebih kesulitan membedakan mana yang bahasa A dan mana yang bahasa B.
Penelitian juga menunjukkan bahwa seiring bayi tumbuh, adaptasinya terhadap suara dan bahasa akan terus menurun. Di atas 6-7 tahun, sangat sulit baginya untuk menciptakan koneksi dengan bahasa baru. Maka dari itu, lebih sulit mengajarkan bahasa lain pada anak-anak di sekolah dasar, dibandingkan pada anak-anak usia preschool atau bahkan balita.

2. Bernyanyi, membaca, dan bermain

Jika kata-kata dihubungkan dengan rima dan melodi seperti dalam puisi atau lagu, anak-anak akan mengingatnya lebih mudah. Jadi, silakan “cerewet” berbicara dengan bayi Anda, ikut bernyanyi lagu favorit Anda dan anak, dan perkenalkan si kecil pada berbagai kosakata dan ekspresi bahasa dengan cara yang menyenangkan. Saat bayi Anda bertambah dewasa, perluas aktivitas dengan kegiatan seni seperti menari, kaligrafi, dan sebagainya.

3. Ayah dan ibu bicara dua bahasa berbeda

Hal terpenting yang harus diingat untuk membuat anak fasih berbicara dua bahasa adalah: pastikan ia terekspos dua bahasa tersebut dengan jumlah waktu yang sama. Jadi, jika Anda berbahasa Indonesia dan pasangan Anda berbahasa Inggris, konsistenlah bicara pada anak Anda dengan bahasa masing-masing. Anda selalu bicara dengan bahasa Indonesia, dan pasangan selalu bicara pada anak dengan bahasa Inggris. Ini memudahkannya untuk membedakan mana bahasa Indonesia (“bahasa yang digunakan ibu”) dan mana bahasa Inggris (“bahasa yang digunakan ayah”). Tentu saja agar cara ini bekerja dengan baik, ayah dan ibu harus menghabiskan waktu yang sama banyak dengan si kecil.

4. Pastikan Anda juga fasih

Anda ingin anak Anda fasih bahasa Inggris. Tapi bagaimana jika Anda juga tidak jago-jago amat? Jangan khawatir. Anda bisa belajar bersama-sama dengan anak, dan perlihatkan antusiasme dalam mempelajari bahasa tersebut. Anda dapat mengambil kursus bahasa, atau belajar bersama dengan anak menggunakan materi seperti CD lagu anak-anak dalam bahasa Inggris, buku dongeng dua bahasa, atau menonton film dan video berbahasa Inggris dengan teks terjemahan bahasa Indonesia. Dengan cara ini, sembari anak Anda belajar, Anda pun ikut belajar.

5. Terus gunakan agar tak lupa

 Setelah terekspos pada bahasa tersebut berkali-kali, ia akan otomatis menyerapnya tanpa disadari, dan belajar bahasa pun akan lebih mudah. Anak-anak sangat mudah beradaptasi dan fleksibel secara kognitif, sehingga mereka cepat menangkap arti dari bahasa baru dan cepat merasa nyaman dengan bahasa tersebut dibandingkan dengan orang dewasa yang belajar bahasa. Kuncinya adalah: gunakan terus. Pastikan bahasa tersebut tidak hanya dipelajari di kelas atau di kursus, melainkan juga dipakai dalam kehidupan anak sehari-hari.

Daftar Isi [Tutup]

    Lebih baru
    Lebih lama

    0 Komentar

    Posting Komentar