Kasih Sayang Guru

Berbagi :

Kasih Sayang Guru



      Mendidik dan mengajar adalah tugas orang tua dan guru sebagai pendidik. Kedua ikhtiar ini membutuhkan kesabaran dan keikhlasan. Caranya pun harus dilakukan dengan penuh kasih sayang. Bukan dengan cara menghardik dan menghajar.


Karena, sikap kasar cenderung merusak pikiran dan jiwa anak-anak. Merawat anak-anak mesti dengan rasa welas asih. Menghardik berbeda dengan mendidik. Menghajar berbeda dengan mengajar. Menghardik dan menghajar tak mungkin terjadi jika guru menjadikan rasa kasih sayang sebagai cara terbaik mendidik anak-anak.

Karena, sikap kasar cenderung merusak pikiran dan jiwa anak-anak. Merawat anak-anak mesti dengan rasa welas asih. Menghardik berbeda dengan mendidik. Menghajar berbeda dengan mengajar. Menghardik dan menghajar tak mungkin terjadi jika guru menjadikan rasa kasih sayang sebagai cara terbaik mendidik anak-anak.

Kedua, guru menyadari anak merupakan amanah titipan dari Allah SWT. Tak ada istilah anak kandung dan anak tiri. Semua murid harus diperlakukan bak anak kandung. Guru bertanggung jawab penuh atas cara dan proses pendidikan murid di sekolah.

Ketiga, cara perhatian guru kepada murid yang proporsional. Guru tak berlebihan dalam memberikan penghargaan dan hukuman. Jangan pelit tapi juga tak mengumbar pujian. Jangan enggan dan ragu, tapi juga tak setiap saat memberikan teguran.

Sikap baik ini membangun cara pandang guru yang tepat terhadap sosok anak pintar dan anak nakal. Anak pintar dan nakal bisa jadi sumber cobaan bagi guru. Anak pintar bisa menjebak guru jadi bersikap terlena dan merasa hebat.

Mendidik anak pintar menjadi sosok rendah hati pun bukan perkara mudah. Sebaliknya, anak nakal bisa meruntuhkan batas kesabaran guru. Tak jarang guru yang tak mampu menguasai hawa nafsunya bisa menghardik, bahkan memukul anak.

Jika guru menggunakan cara-cara kekerasan saat mendidik anak, makna mendidik jadi kehilangan esensinya. Nilai-nilai kemanusiaan pada diri anak menjadi tergerus. Dampaknya akan membuahkan anak didik yang berjiwa lemah, labil emosinya, lemah tekad dan inisiatif, serta punya citra diri yang buruk.

Mendidik dan memberikan tuntunan merupakan sebaik-baik hadiah paling indah bagi anak. Dan sebaik-baik cara mendidik anak adalah proses yang didasari rasa kasih sayang.

Karena itu berarti guru menyadari bahwa dirinya sedang memuliakan nilai-nilai kemanusiaan dan menjunjung tinggi nilai Ilahiah dalam mengajar dan mendidik anak.

info lebih lanjut bisa klik link disini


LPGTK - Tadika Puri

  

#lembagapendidikangurutk
#tadikapuri
#gurutkindonesia
#tadikapurithebest
#sekolahgurutkterbaik
#gurutktadikapuri
#Lpgtktadikapuri





Daftar Isi [Tutup]

    Lebih baru
    Lebih lama

    0 Komentar

    Posting Komentar