[Tanpa judul]
Pentingnya Omega-6 bagi Anak
Tubuh manusia memerlukan lemak dan asam lemak esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan yang normal. Tubuh kita dapat memproduksi asam lemak yang dibutuhkan, kecuali omega-6 (AA) dan omega-3 (DHA). Kedua asam lemak ini didapatkan dari makanan, sehingga disebut sebagai asam lemak esensial. AA dan DHA dibutuhkan untuk fungsi pertumbuhan dan perbaikan tubuh. AA adalah singkatan dari asam arachidonat. Ada juga yang menyingkatnya sebagai ARA. Asam arachidonat adalah salah satu jenis asam lemak omega-6 yang banyak dijumpai pada membran sel. Asam lemak ini merupakan senyawa yang penting dalam komunikasi antarsel dan menjadi senyawa prekursor (penyusun) bagi senyawa-senyawa penting lainnya dalam tubuh. DHA adalah singkatan dari docosahexaenoic acid. Senyawa ini merupakan asam lemak golongan tak jenuh rantai panjang golongan omega-3. DHA banyak dijumpai di otak dan retina mata, dan sangat penting untuk menunjang fungsi penglihatan.
Omega-6 (AA) bersama dengan omega-3 (DHA) memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Hal yang menarik di sini adalah pentingnya mengonsumsi kedua asam lemak tersebut dalam jumlah yang cukup dan seimbang. US Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan penambahan AA dan DHA, dengan perbandingan tambahan AA 1-2 kali tambahan DHA, dan masing masing tidak boleh lebih dari 0.50% dari seluruh asam lemak. Jadi, si Kecil sebaiknya mengonsumsi omega-6 dalam jumlah dua kali lipat dari omega-3, sehingga perbandingan antara omega-6 dan omega-3 adalah 2:1. Namun, ketika memasuki era modern, kita makin familier dengan makanan cepat saji, makanan beku, dan camilan yang berkalori tinggi. Ketiga jenis makanan ini akan membuat perbandingan antara omega-6 dan omega-3 menjadi 15:1. Konsumsi omega-6 dan omega-3 dalam porsi yang salah akan membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Sebagai contoh, asupan omega-6 yang terlalu berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes mellitus tipe II, dan peradangan sendi.
Dengan porsi yang tepat, omega-6 berperan baik dalam menjaga kesehatan jantung. Omega-6 membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), dan menurunkan tekanan darah. Bersama dengan omega-3, keduanya berperan penting untuk perkembangan sel-sel dan saraf otak, kesehatan jiwa, serta pertumbuhan tubuh yang normal. Oleh karena itu, tidak heran jika omega-6 dinilai penting bagi perkembangan otak si Kecil. Selain itu, omega-6 juga membantu menstimulasi pertumbuhan kulit dan rambut, menjaga kesehatan tulang, mengatur metabolisme tubuh, dan menjaga kesehatan reproduksi. Hal ini tentunya berdampak positif bagi si Kecil, agar ia selalu memiliki kulit, rambut, serta tulang yang sehat dan terpelihara dengan baik.
Sumber terbaik untuk makanan yang mengandung omega-6 adalah biji-bijian, kacang-kacangan, gandum, sayuran hijau seperti selada dan brokoli, serta minyak sayur. Omega-6 dapat ditemukan secara alami pada minyak zaitun, pistachio, minyak wijen, minyak bunga matahari, kacang-kacangan, biji labu, biji anggur, dan biji-bijian lainnya. Ibu dapat menambahkan bahan makanan kaya omega-6 ke dalam menu harian si Kecil.Penggunaan minyak zaitun atau minyak bunga matahari pada saat menggoreng makanan tentunya lebih baik dibandingkan minyak goreng biasa yang ada di rumah-rumah. Lembaga Kesehatan dan Nutrisi Dunia telah menganjurkan penambahan AA dan DHA pada susu formula, dengan memakai patokan jumlah dan perbandingan kandungan AA dan DHA dalam ASI. Sebab, beberapa penelitian melaporkan bahwa persentase AA dan DHA pada plasma dan eritrosit bayi yang mendapat susu formula lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI, khususnya pada kasus bayi prematur.
Banyaknya variasi makanan yang kaya akan omega-6 membuat Ibu tidak perlu khawatir untuk menambah suplemen omega-6 bagi si Kecil. Selama asupan omega-6 dari makanan telah terpenuhi dengan baik, maka si Kecil tidak wajib membutuhkan suplemen tersebut. Suplemen omega-6 dibutuhkan pada kondisi khusus, seperti kelainan kulit, atau diabetes mellitus. Pemberiannya pun disesuaikan dengan faktor usia, berat badan, kondisi tubuh saat itu, serta obat dan suplemen lain yang telah dikonsumsi.
Rekomendasi dari American Heart Association(AHA) untuk asupan omega-6 adalah sebanyak 5-10% dari total kalori harian. Mengganti makanan tinggi lemak jenuh (seperti daging, mentega, keju, dan kue kering) dengan makanan kaya omega-6 lainnya (seperti minyak sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian) akan membantu si Kecil mencapai rekomendasi AHA. Mengonsumsi omega-3 dan omega-6 dengan porsi yang seimbang, secara kualitas dan kuantitas, adalah hal yang paling baik, karena setiap anak di Indonesia wajib mendapatkan nutrisi yang baik. Asupan omega-6 yang cukup akan membantu pertumbuhan dan perkembangan si Kecil menjadi lebih optimal. Demikian informasi terkait omega-6 dan fungsinya yang penting bagi buah hati Ibu. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Ibu dan si Kecil.
Demikian artikel ini untuk info lebih lanjut bisa klik disini
#manfaatomega#manfaatsayur#pertumbuhan#perkembangan#anaksehat#anakpintar
Playgroup Tk Tadika Puri
Daftar Isi [Tutup]
0 Komentar
Posting Komentar