[Tanpa judul]

Berbagi :

Selain Diare, Ini 5 Penyakit Infeksi yang Sering Menyerang Anak


Diare merupakan salah satu penyakit infeksi yang umum diderita anak, meski juga sering dialami oleh orang dewasa. Penyakit ini bahkan kadang tidak dianggap serius lagi. Padahal, diare yang berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang cukup serius. Oleh karena itu, diare pada anak harus diatasi dengan cepat dan tepat. Lalu, apalagi penyakit infeksi pada anak yang sering terjadi?

Berbagai penyakit infeksi pada anak

Sistem kekebalan tubuh pada anak yang belum sekuat orang dewasa membuat anak rentan mengalami penyakit infeksi. Ditambah lagi dengan kebiasaan anak yang masih suka memasukkan apa pun ke dalam mulutnya, tidak rajin cuci tangan, dan main di tempat yang kotor.
Penyakit infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri yang ada di sekitar anak. Berikut ini beberapa penyakit infeksi yang sering diderita anak, selain diare.

1. Cacingan


Jika Anda perhatikan anak Anda sering menggaruk bokongnya, mungkin si kecil mengalami cacingan. Anak rentan sekali mengalami cacingan karena memang anak lebih sering bermain di luar ruangan dibandingkan orang dewasa. Belum lagi kesadaran anak untuk menjaga kebersihan masih kurang.
Misalnya saja, setelah bermain di luar, anak langsung memegang makanan dan makan tanpa cuci tangan terlebih dahulu. Hal ini memungkinkan cacing atau telur cacing yang menempel di tanah atau di air bisa masuk ke dalam tubuh anak dan kemudian berkembang biak di usus.
Untuk mencegah hal ini, disarankan agar anak selalu rajin cuci tangan, terutama sebelum makan dan setelah keluar dari toilet. Rutin minum obat cacing setiap 6 bulan sekali juga disarankan untuk mencegah cacingan.

2. RSV


Respiratory syncytial virus (RSV) adalah penyakit infeksi pada saluran pernapasan. Penyakit infeksi pada anak ini biasanya tidak serius. Namun, jika anak Anda masih berusia di bawah 2 tahun atau mempunyai penyakit jantung atau paru-paru, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi ini dapat menyerang paru-paru dan menyebabkan pneumonia.
Jika buah hati Anda menunjukkan gejala seperti pilek, hidung meler, batuk, hidung mampet, masalah pernapasan, dan mudah rewel, hati-hati mungkin anak mengalami RSV. Segera periksakan gejala ini ke dokter.

3. Cacar air


Cacar air merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Gejala pertama yang muncul biasanya berupa bintik-bintik merah kecil di tubuh anak, diikuti dengan demam dan badan lemas. Penyakit ini bisa menular dari seorang anak ke anak lainnya, melalui kontak langsung dengan bintik-bintik cacar air, bersin, maupun batuk.
Oleh karena itu, jika anak mengalami cacar air, sebaiknya istirahat di rumah saja agar tidak menular ke teman-temannya atau orang sekitarnya. Penularan cacar air mungkin tidak langsung terlihat. Biasanya, cacar air akan menular pada anak yang belum pernah cacar air dan muncul 10-21 hari setelah paparan atau setelah anak berinteraksi dengan anak lain yang sedang cacar air.

4. Kutu kepala


Nah, selain penyakit-penyakit tersebut di atas, penyakit kutu kepala juga termasuk penyakit pada anak yang harus diwaspadai. Kutu kepala biasanya menular dari anak lain, bisa karena main bersama, tidur bersama, saling pinjam bando atau topi, dan lain sebagainya.
Biasanya anak dengan kutu kepala akan menunjukkan gejala seperti suka menggaruk kepala, kulit kepala gatal (lebih parah saat malam hari), dan ruam merah di kepala karena terlalu sering menggaruk. Anda bisa menyisir rambut anak dalam keadaan kering atau basah dengan sisir kutu untuk mengetahui anak terserang kutu kepala atau tidak.
Demikian artikel ini untuk info lebih lanjut bisa klik disini

#anaksehat#anakbayi#pertumbuhan#perkembangan#anakpintar

Playgroup Tk Tadika Puri

  

Daftar Isi [Tutup]

    Lebih baru
    Lebih lama

    0 Komentar

    Posting Komentar