Wow!!! Ada Tips Mengubah Anak Pasif Menjadi Kreatif
Tips Mengubah Anak Pasif Menjadi Kreatif
Anak pasif adalah anak yang menerima saja, tidak giat, dan tidak aktif. Anak cenderung lebih pendiam dibanding anak kebanyakan, biasanya anak tersebut juga tidak menyukai suatu kelompok dan lebih suka sendiri.
Perbedaan anak aktif dan pasif dapat dibandingkan ketika anak mempelajari sesuatu. Anak akan mudah terlihat apakah ia termasuk pasif atau aktif ketika mulai duduk di bangku sekolah di mana setiap anak diharapkan berpartisipasi dengan kegiatan di kelas.
Anak aktif biasanya tidak mau duduk dengan tenang dan akan lebih aktif dalam belajar, kemampuan motorik anak juga berkembang dengan sangat baik, sehingga tidak sulit mengetahui apa yang anak sukai atau yang tidak disukainya, karena anak biasanya akan mengatakan secara langsung. Kebalikannya, anak pasif akan lebih pasif dalam belajar, mungkin anak terlihat tidak nyaman dengan lingkungannya tetapi sebenarnya ia mencerna segala sesuatu di sana, anak menerima informasi melalui pendengaran, sentuhan, atau melihat.
Dampak jika sang anak pasif dapat kita lihat langsung melalui:
Anak pasif adalah anak yang menerima saja, tidak giat, dan tidak aktif. Anak cenderung lebih pendiam dibanding anak kebanyakan, biasanya anak tersebut juga tidak menyukai suatu kelompok dan lebih suka sendiri.
Perbedaan anak aktif dan pasif dapat dibandingkan ketika anak mempelajari sesuatu. Anak akan mudah terlihat apakah ia termasuk pasif atau aktif ketika mulai duduk di bangku sekolah di mana setiap anak diharapkan berpartisipasi dengan kegiatan di kelas.
Anak aktif biasanya tidak mau duduk dengan tenang dan akan lebih aktif dalam belajar, kemampuan motorik anak juga berkembang dengan sangat baik, sehingga tidak sulit mengetahui apa yang anak sukai atau yang tidak disukainya, karena anak biasanya akan mengatakan secara langsung. Kebalikannya, anak pasif akan lebih pasif dalam belajar, mungkin anak terlihat tidak nyaman dengan lingkungannya tetapi sebenarnya ia mencerna segala sesuatu di sana, anak menerima informasi melalui pendengaran, sentuhan, atau melihat.
Dampak jika sang anak pasif dapat kita lihat langsung melalui:
• Motorik anak tidak menstimulasi dengan baik, bisa jadi perkembangan dan kemampuan motoriknya akan lebih lambat.
• Anak akan mengalami kesulitan dalam berteman, bergaul, dan bersosialisasi.
• Anak tumbuh menjadi anak yang hanya mau disuapi saja, karena tidak ada keinginan untuk maju dan hanya menerima saja.
• Tidak pernah protes dengan apa yang terjadi padanya. Kemungkinan anak tidak bisa mengenali diri sendiri, tidak tajam sensitivitasnya dan kurang baik emosinya.
• Anak takut mencoba segala sesuatu yang baru sehingga tidak mau bergerak.
• Jika terus berlanjut sampai remaja dan dewasa, anak akan tergolong sebagai anak yang pengikut (follower).
• Anak tidak berani berpendapat meskipun ada hal-hal yang ingin disampaikan.
• Dalam memilih teman akan lebih mudah terjerumus, bahkan anak bisa menjadi korban ‘bully’ karena sikapnya yang pasif dan tidak berani mengambil keputusan.
• Anak akan mengalami kesulitan dalam berteman, bergaul, dan bersosialisasi.
• Anak tumbuh menjadi anak yang hanya mau disuapi saja, karena tidak ada keinginan untuk maju dan hanya menerima saja.
• Tidak pernah protes dengan apa yang terjadi padanya. Kemungkinan anak tidak bisa mengenali diri sendiri, tidak tajam sensitivitasnya dan kurang baik emosinya.
• Anak takut mencoba segala sesuatu yang baru sehingga tidak mau bergerak.
• Jika terus berlanjut sampai remaja dan dewasa, anak akan tergolong sebagai anak yang pengikut (follower).
• Anak tidak berani berpendapat meskipun ada hal-hal yang ingin disampaikan.
• Dalam memilih teman akan lebih mudah terjerumus, bahkan anak bisa menjadi korban ‘bully’ karena sikapnya yang pasif dan tidak berani mengambil keputusan.
Cara membuat anak pasif menjadi kreatif
Guru dan orangtua adalah contoh yang cepat ditiru oleh anak-anak. Apa yang diucapkan dan dilakukan adalah cermin berjalan. Anak pasif hanya bisa menerima apa yang dia lihat dan dikatakan.Oleh karena itu, sang anak harus dirangsang agar dapat memberikan pengaruh untuk berinteraksi sendiri tanpa harus diminta, karena anak tersebut cenderung memiliki kecerdasan yang kurang.
beberapa cara yang dapat merangsang anak pasif menjadi lebih kreatif:
1. Mengajak anak tertawa dan bergurau bersama.
2. Dalam mengasah kemampuan verbalnya, orangtua atau guru harus lebih aktif dan lebih banyak bicara. Banyak bicara bukan berarti cerewet.
3. Anak membutuhkan pelukan hangat, dengan itu anak akan merasa aman dan nyaman.
4. Ajak membaca bersama, bercerita atau nonton film bersama, dengan begitu bisa memancing rasa ingin tahunya, setalah itu ajukanlah pertanyaan kepada anak.
5. Mengajak anak bernyanyi bersama untuk meningkatkan ekspresi dan membuat anak lebih aktif.
6. Melakukan kegiatan di luar rumah, ajak anak untuk pergi keluar dan bermain.
7. Membuat suatu kerajinan tangan bersama, ajak anak untuk membuat sesuatu yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya.
8. Selalu berikan motivasi dan jangan memberi batasan ketika anak melakukan sesuatu, biarkan anak berkembang sesuai dengan kemampuannya.
1. Mengajak anak tertawa dan bergurau bersama.
2. Dalam mengasah kemampuan verbalnya, orangtua atau guru harus lebih aktif dan lebih banyak bicara. Banyak bicara bukan berarti cerewet.
3. Anak membutuhkan pelukan hangat, dengan itu anak akan merasa aman dan nyaman.
4. Ajak membaca bersama, bercerita atau nonton film bersama, dengan begitu bisa memancing rasa ingin tahunya, setalah itu ajukanlah pertanyaan kepada anak.
5. Mengajak anak bernyanyi bersama untuk meningkatkan ekspresi dan membuat anak lebih aktif.
6. Melakukan kegiatan di luar rumah, ajak anak untuk pergi keluar dan bermain.
7. Membuat suatu kerajinan tangan bersama, ajak anak untuk membuat sesuatu yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya.
8. Selalu berikan motivasi dan jangan memberi batasan ketika anak melakukan sesuatu, biarkan anak berkembang sesuai dengan kemampuannya.
LPGTK - Tadika Puri
Daftar Isi [Tutup]
0 Komentar
Posting Komentar