Bunda! Inilah 7 Kunci Sukses Mendidik Anak

Berbagi :



1. Gunakan Tindakan, Bukan Kata


Banyak fakta menyatakan bahwa tindakan untuk memberi contoh dalam kehidupan lebih baik dibandingkan hanya menggunakan kata seperti mengomel maupun perintah. Ini juga dapat melatih kemandirian anak usia dini dimana mereka akan belajar meniru dari perilaku yang kita lakukan dalam keluarga.


Tindakan akan lebih efisien dalam melatih anak mandiri dan percaya diri karena seperti diketahui bahwa di umur 1-5 tahun mereka akan banyak menyerap pembelajaran dari meniru apa yang dilihatnya dibandingkan pendidikan secara kata maupun ucapan.


Anda tidak perlu berteriak atau mengomel agar mereka menuruti permintaan, akan lebih bijak bunda memberikan contoh dalam tindakan, hal ini bisa dikatakan sebagai cara mendidik anak agar cerdas dan mandiri ketika menghadapi dunia sosialnya nanti.


2. Gunakan Konsekuensi Logis


Seringkali konsekuensinya terlalu jauh di masa depan agar praktis menggunakan konsekuensi alami. Ketika itu terjadi, konsekuensi logis efektif. Konsekuensi buat anak harus secara logis terkait dengan perilaku agar berfungsi. Sebagai contoh, ketika anak lupa untuk mengembalikan mainannya dan kita menghukumnya selama seminggu, justru itu hanya akan menciptakan kebencian dalam diri anak, kelak dia menjadi sosok yang suka membantah.


Tentu saja ketika hal tersebut terjadi, yang menyebabkan anak suka membantah akan lebih sulit mengatasinya. Olehsebab itu menggunakan konsekuensi logis ketika memberikan suatu arahan ataupun mendidiknya kelak anak-anak akan terhindar dari perilaku membantah atau melawan orangtua.


Hal ini juga awal dari bagaimana melatih anak bukan hanya di rumah tetapi juga di sekolah. Dengan memberikan konsekuensi kepada anak secara logika, maka kelak dirinya akan menjadi mandiri dan berani bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya.


Dari menerapkan disiplin dengan konsekuensi ini maka anak dapat melihat logika untuk disiplin yang diterapkan. Tentu ini akan menjadi langkah pencegahan maupun menghindari anak-anak dari kenakalan remaja seperti; narkoba, seks bebas, suka membantah, dan cengeng.


3. Berikan Anak Cara yang Tepat untuk Merasa Kuat


Jika tidak, mereka akan menemukan cara yang tidak pantas untuk merasakan kekuatan mereka. Cara untuk membantu mereka merasa kuat dan berharga adalah dengan meminta saran mereka, memberi mereka pilihan, biarkan mereka membantu Anda berbelanja, menentukan menu makanan, dll. Anak usia dua tahun dapat mencuci piring plastik, mencuci sayuran, atau aktivitas membantu yang tidak membahayakan mereka. Seringkali kita melakukan pekerjaan untuk mereka karena kita dapat melakukannya dengan lebih mudah, tetapi hasilnya adalah mereka merasa tidak penting.


Mendidik anak agar mandiri dan berani dengan memberikan kepercayaan kepadanya untuk membantu kita dalam melakukan aktivitas, tentu akan meningkatkan rasa percaya dirinya juga menumbuhkan kepercayaan bahwa keberadaannya penting dalam keluarga.


Dengan pendidikan kemandirian seperti ini, pastinya akan membantu anak dalam fase perkembangannya terutama secara psikologis mereka. Rasa percaya diri akan meningkat juga bisa melatih kemandirian anak pada usia dini.


4. Hindari Konflik


Kadang dimasa perkembangan anak, jika kita tidak memahaminya dengan baik tentu orangtua akan merasa bahwa anak sedang menguji kita melalui amarah. Suatu saat, bunda bisa berada dalam kondisi dimana anak-anak marah serta berbicara tidak sopan tentu saja itu dapat memancing emosi.


Akan lebih bijaksana kita meninggalkan ruangan atau memberi tahu anak bahwa Anda akan berada di kamar sebelah jika ia ingin "mencoba lagi untuk berbicara dengan baik", artinya tinggalkan dia dalam kemarahan.


5. Bersikap Baik dan Tegas pada Saat yang Sama


Misalkan Anda telah memberi tahu anak yang berusia 6 tahun bahwa jika dia tidak selesai sarapan pada saat waktu berangkat sekolah maka dia harus memakannya dalam mobil. Artinya kita telah memberi tahu kepadnya untuk menghabiskan sarapannya apapun yang terjadi.


Dalam ketegasan seperti itu, anak akan belajar bagaimana dirinya harus menerima ketegasan bahwa sarapan bagaimanapun tetap harus dihabiskan sebagai pendidikan dalam memandirikan dan menghargai apa yang diterimanya. Tapi jangan ragu, tanyakan pada diri Anda "apakah saya memotivasi anak melalui cinta atau rasa takut?"


sendiri pada saat waktu sekolah, Anda akan menjemputnya dan membawanya ke mobil. Dia telah diberitahu bahwa dia bisa berpakaian baik di mobil atau di sekolah. Pastikan bahwa Anda mencintai ketika Anda menjemputnya, namun tegas dengan menjemputnya segera setelah timer berbunyi tanpa omelan lagi. Jika ragu, tanyakan pada diri Anda, apakah saya memotivasi melalui cinta atau rasa takut?"


6. Gunakan Konsekuensi Alami


Tanyakan pada diri Anda apa yang akan terjadi jika saya tidak ikut campur dalam situasi ini? Artinya ketika kita membiarkan anak-anak melakukan hal yang kurang baik lalu apa yang terjadi ketika mereka remaja atau dewasa nanti?. Ini merupakan konsekuensi alami yang harus orangtua tanyakan pada diri kita masing-masing.



7. Konsisten, Tindak Lanjuti


Ketika Anda akan belanja juga mengajak anak, akan tetapi telah membuat kesepakatan bahwa dia tidak dapat membeli mainan, maka ketika berada di toko, jangan menyerah pada permintaan, air mata, atau cemberutnya. Dengan cara itu anak-anak akan belajar untuk menghormati orangtua dimana komitmen terhadap perjanjian yang telah disepakati tentu mengajarkan serta mendidik anak agar mandiri dan tidak cengeng.



Itulah bunda, 7 kunci sukses mendidik anak yang bisa dilakukan dalam melatih serta mendidik anak agar mandiri tidak cengeng, cerdas, dan penuh percaya diri mulai usia dini supaya kelak ketika remaja maupun dewasa menjadi sosok baik juga membanggakan kita.


Playgroup Tk Tadika Puri

  

Daftar Isi [Tutup]

    Lebih baru
    Lebih lama