[Tanpa judul]

Berbagi :

Ibu Perlu Tahu Ini 3 Perbedaan Antara Susu Sapi dan Soya Untuk Bayi


Susu formula menjadi pilihan ibu ketika ASI yang diproduksi tidak bisa mencukupi kebutuhan makanan bayi di bawah 6 bulan.  Perlu diketahui komposisi susu formula sangat beragam. Ada yang berasal dari susu sapi ataupun kedelai (soya). Tentunya ini membuat ibu bingung untuk memilih susu yang terbaik. Sebelum membelinya, ibu perlu tahu 3 perbedaan antara susu sapi dan soya untuk bayi.
 1. Kandungan protein susu soya lebih sedikit daripada susu sapi

Susu sapi mengandung protein dan kalsium tinggi untuk pertumbuhan tulang anak. Segelas susu sapi dapat memberikan 30% kebutuhan kalsium harian dan 8 gram protein. Sementara, susu soya yang terbuat dari kacang kedelai disebut-sebut sebagai pengganti susu sapi. Ini karena jumlah kandungan protein dalam susu soya hampir menyamai susu sapi, yaitu 6 gram.

Namun, kandungan lemak susu soya lebih rendah daripada susu sapi. Bayi dan balita sendiri membutuhkan lemak sebagai sumber energi pada masa awal pertumbuhannya. Ketika memilih susu soya, pastikan pilih whole soy milk, bukan low atau non-fat supaya si kecil tidak kekurangan energi.

Jika memberikan susu soya untuk bayi karena alergi susu sapi, kamu harus menambahkan nutrisi dari makanan lainnya. Hal ini disebabkan karena kandungan zat fitat dalam susu soya dapat menghambat penyerapan kalsium. Selain itu, susu soya tidak mengandung vitamin B12. 
 2. Susu sapi dan soya punya manfaat yang berbeda bagi bayi

Susu sapi merupakan susu formula paling umum yang dikonsumsi bayi sebagai pengganti ASI. Kandungan kalsiumnya sangat baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi anak. Susu sapi juga kaya akan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium ke tubuh serta pertumbuhan tulang. Protein dan karbohidrat dalam susu sapi juga meningkatkan daya tahan tubuh si kecil.

Nah, fungsi susu soya berbeda lagi dengan susu sapi. Susu soya mengandung protein nabati sehingga tidak akan menyebabkan reaksi alergi. Kandungan seratnya baik untuk sistem perncernaan bayi. Tak hanya itu, susu soya juga rendah lemak dan kalori. Jika dikonsumsi rutin dapat mengurangi kadar lemak jenuh di dalam tubuh.

3. Susu sapi dapat menyebabkan alergi, sementara susu soya tidak


Susu sapi dapat menyebabkan alergi karena kandungan protein yang berada di dalamnya.  Dua kandungan protein yang menyebabkan alergi tersebut adalah, yaitu kasein dan whey. Kasein dikenal dengan sebutan dadih,ditemukan dalam bagian susu padat.
 Sementara whey ditemukan dalam susu cair dan susu yang kental. Kedua protein ini terdapat dalam susu sapi, tetapi tidak terdapat dalam susu soya. Itu sebabnya, susu soya punya risiko lebih kecil untuk menimbulkan alergi.
 Gejala umum anak mengalami alergi susu sapi adalah reaksi diare, muncul ruam, mata berair, dan sulit bernapas. Reaksi ini muncul biasanya beberapa jam setelah anak mengonsumsi susu sapi. Periksa segera ke dokter dan lakukan tes alergi untuk bisa mengatasinya.
 Sekarang ibu sudah mengetahui perbedaan antara susu sapi dan soya, kan. Kalau masih ragu, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk mengetahui susu pengganti ASI yang pas untuk bayi.
Demikian artikel ini untuk info lebih lanjut bisa klik disini
#pertumbuhananak#manfaatsusukedelai#anaksehat#perkembangananak

Playgroup Tk Tadika Puri

  


0 Komentar

Posting Komentar